Prosedur penyidikan kriminal di Indonesia adalah serangkaian langkah yang harus diikuti oleh aparat penegak hukum dalam mengungkap dan menyelesaikan kasus-kasus kriminal. Langkah-langkah yang perlu diketahui dalam prosedur penyidikan kriminal ini sangat penting agar proses hukum berjalan dengan adil dan transparan.

Menurut Bambang Widodo, seorang pakar hukum pidana dari Universitas Indonesia, prosedur penyidikan kriminal di Indonesia didasarkan pada Undang-Undang No 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana. “Prosedur penyidikan kriminal di Indonesia mengatur tata cara penyidikan mulai dari tahap penyelidikan hingga penuntutan,” ujar Bambang.

Langkah pertama dalam prosedur penyidikan kriminal adalah penyelidikan. Dalam tahap ini, aparat penegak hukum melakukan pengumpulan informasi dan bukti untuk menentukan apakah suatu kasus layak diselidiki lebih lanjut. Menurut Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, “Penyelidikan yang dilakukan harus dilakukan dengan cermat dan teliti agar tidak terjadi kesalahan dalam proses penyidikan.”

Setelah penyelidikan, langkah selanjutnya adalah penyidikan. Dalam tahap ini, aparat penegak hukum melakukan pemeriksaan terhadap tersangka, saksi, dan barang bukti untuk mengumpulkan bukti yang cukup untuk menentukan apakah tersangka dapat didakwa atau tidak. Menurut Direktur Jenderal Penegakan Hukum Kementerian Hukum dan HAM, Cahyo Rahadyan, “Penyidikan harus dilakukan secara profesional dan tidak boleh melanggar hak asasi manusia.”

Setelah proses penyidikan selesai, langkah terakhir adalah penuntutan. Dalam tahap ini, jaksa penuntut umum akan menentukan apakah tersangka akan didakwa atau tidak. Menurut Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus, Dr. Imam Badarudin, “Penuntutan harus didasarkan pada bukti yang cukup dan tidak boleh didasarkan pada asumsi semata.”

Dengan memahami prosedur penyidikan kriminal di Indonesia dan langkah-langkah yang perlu diketahui, diharapkan proses hukum di Indonesia dapat berjalan dengan baik dan memberikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat dalam kasus kriminal.