Peran teknologi dalam pencegahan dan penanganan kejahatan kekerasan seksual semakin penting dalam era digital seperti sekarang ini. Teknologi memberikan kemudahan dalam mendeteksi dan melacak kasus kekerasan seksual, sehingga dapat meminimalisir jumlah korban yang terjadi.
Menurut data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, kasus kekerasan seksual di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Oleh karena itu, peran teknologi dalam pencegahan kejahatan ini sangat dibutuhkan untuk melindungi masyarakat, terutama perempuan dan anak-anak.
Salah satu contoh peran teknologi dalam pencegahan kekerasan seksual adalah melalui aplikasi pelaporan online. Dengan adanya aplikasi tersebut, korban kekerasan seksual dapat dengan mudah melaporkan kasus yang dialaminya tanpa harus datang ke kantor polisi. Hal ini tentu mempermudah proses pelaporan dan penanganan kasus kekerasan seksual.
Menurut Dr. Evi Eliyanah, seorang pakar kriminologi dari Universitas Indonesia, teknologi dapat menjadi alat yang efektif dalam menangani kejahatan kekerasan seksual. Dalam sebuah wawancara, beliau menyatakan bahwa “dengan memanfaatkan teknologi yang ada, kita dapat lebih cepat merespons kasus kekerasan seksual dan memberikan perlindungan yang lebih efektif kepada korban.”
Namun, peran teknologi dalam pencegahan dan penanganan kejahatan kekerasan seksual juga memiliki tantangan tersendiri. Beberapa kasus penyebaran konten pornografi dan pelecehan seksual melalui media sosial menunjukkan bahwa teknologi juga dapat disalahgunakan untuk melakukan kejahatan.
Oleh karena itu, perlu adanya kerja sama antara pihak berwenang, lembaga perlindungan anak, dan perusahaan teknologi dalam menangani kasus kekerasan seksual secara holistik. Dengan demikian, teknologi dapat benar-benar memberikan manfaat yang besar dalam melindungi masyarakat dari kejahatan kekerasan seksual.